Di tepi pantai, Tim Sera (Spesial dan Rancak) dengan penuh semangat memantau aktivitas peneluran penyu. Mereka melakukan pendataan dengan mengamati induk penyu yang mendarat dan bertelur, memindahkan telur penyu ke sarang relokasi semi alami, dan melepasliarkan tukik ke laut. Mereka menjadi saksi dari setiap momen indah ketika tukik menyusuri pantai menuju samudera dalam situasi minim cahaya. Setiap langkah mereka adalah perjuangan dalam melindungi kehidupan biota laut dilindungi yang rentan dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi spesies penyu yang terancam punah.
Rumah penetasan telur penyu di Pulau Bando menjadi area yang aman untuk menetaskan telur-telur penyu secara semi alami. Telur-telur dijaga dengan cermat untuk menjamin kelahiran tukik yang sehat. Tim Sera dengan penuh dedikasi juga memastikan kondisi lingkungan yang ideal untuk menyeimbangkan sex ratio tukik melalui rekayasa genetika menggunakan teknologi yang disebut dengan e-katuang. Tukik memulai perjuangannya untuk keluar dari lubang sarang menuju perairan laut dengan penuh kegigihan melanjutkan kelangsungan hidup. Rumah penetasan telur penyu bukan sekadar tempat, tetapi juga simbol perjuangan dalam melestarikan keanekaragaman hayati laut.
Tim Sera mengelola Pulau Bando yang menjadi habitat peneluran penyu untuk mencegah perburuan, kerusakan lingkungan, dan pencemaran laut. Mereka mengedukasi masyarakat sekitar Kawasan Konservasi Pulau Pieh dan Laut Sekitarnya tentang pentingnya melestarikan penyu dan mencegah kerusakan habitatnya. Setiap telur penyu yang dilindungi adalah harapan akan kelangsungan hidup spesies yang rentan. Dengan upaya kolektif, penyu-penyu bergerak menuju lautan dengan aman, mewarnai ekosistem laut dengan keberagaman.